Ada banyak sekali laki-laki yang salah paham terhadap peran dan tugas wanita dalam keluarga. Mereka berpikir untuk apa seorang wanita harus berpendidikan tinggi, karena pada akhirnya tugas mereka hanya bersolek untuk suami, memasak dan melahirkan serta mengurus anak. Padahal lebih dari itu, mengurus seorang anak membutuhkan tenaga ekstra, tidak hanya mengguras tenaga tapi juga pikiran. Walaupun tidak ada sekolah yang secara langsung mengajarkan bagaimana caranya menjadi seorang ibu dan istri yang baik. Tapi lewat pendidikanlah pikiran wanita akan lebih terbuka dan terasah lebih kreatif dalam mendidik anak-anak mereka.
Aku yang Nantinya Mengurus Mereka Seharian Penuh
Dalam berumah tangga, seorang ibu yang akan lebih bertanggung jawab pada perkembangan dan pertumbuhan anak. Suami biasanya akan terlalu sibuk dengan mencari nafkah dan mengurus pekerjaan diluar rumah, sehingga hampir seluruh kejadian dalam rumah ibu yang akan mengurusnya. Sehingga dalam melakukan tugasnya, seorang ibu haru wanita berpendidikan. Jika tidak, ibu akan kebingungan ketika sang anak menanyakan tugas sekolahnya. Jadi, seorang ibu juga dituntut tidak hanya mengurus tapi membantu anak ketika menemukan masalah.
Jika Kamu Membutuhkan Bantuanku, Aku Akan Membantu Dengan Ilmuku
Banyak wanita sekarang ini yang bekerja dengan alasan ingin membantu suami mencari tambahan nafkah keluarga. Disisi lain, seorang wanita dituntut untuk tetap bisa menunaikan kewajiban utamanya yaitu mengurus anak. Sekali pun harus bekerja, seharusnya wanita memilih pekerjaan yang tidak jauh dari anaknya kelak. Dan dengan ilmu yang sudah dia miliki dia akan memanfaatkannya untuk mendapatkan pekerjaan yang berpenghasilan lumayan, tanpa perlu meninggalkan jauh anak-anaknya.
Dibalik Kesuksesan Seorang Pria, Pasti Ada Wanita Hebat Dibelakangnya
Sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa dibalik pria sukses, pasti ada wanita hebat dibelakangnya. Dan wanita itu adalah istri dari pria tersebut. Seorang ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih terarah, sementara dari segi kemampuan, mental dan pemikiran juga lebih siap menghadapi pahitnya biduk rumah tangga.
Wanita Berpendidikan Lebih Dewasa dengan Pemikiran Terbuka
Berbeda dengan wanita pada umumnya, wanita berpendidikan tingi lebih dewasa dan mempunyai pemikiran yang terbuka. Dalam membangun rumah tangga pasti akan banyak hambatan dan pertengkaran di dalamnya. Wanita yang cerdas akan mampu meredam pertengkarang tersebut dan lebih mengutamakan komitmen yang dari awal sudah dibangun. Dia tidak akan mudah jatuh hanya karena masalah sepele, apalagi jika dalam hubungan itu sudah ada anak, maka wanita yang cerdas akan berpikir ulang untuk langsung menyelesaikan masalah sepele itu dengan perceraian. Karena dia sadar betul bahwa anak-anaknya hanya akan jadi korban dan menderita.
Menjadi Inspirasi dan Panutan Bagi Anak-anaknya
Anak mana yang tidak akan bangga memiliki orang tua yang cerdas, berpikir terbuka, dan tidak terkungkung oleh rasa takut yang berlebihan. Anak akan terinspirasi oleh sikap orang tuanya (khususnya ibu), bahkan akan berusaha untuk menjadi sama atau bahkan lebih dari orang tuanya. Jadi dengan sendirinya karakter anak akan terbentuk menjadi seorang yang dewasa dan berpendirian teguh. Karena orang tuanya memperlihatkan hal tersebut pada mereka. Anak cendrung meniru kebiasaan orang tuanya.
Wanita Berpendidikan Tahu Cara Terbaik Mengurus Anaknya
Seorang wanita cerdas tidak akan membiarkan dirinya terlalu banyak diurusi oleh orang lain, bukan egois tapi dia tidak ingin menambah kesibukan suaminya yang setiap hari sudah sibuk bekerja. Selain itu, dia akan lebih mengutamakan kepentingan anaknya. Karena memang prioritas utama seorang ibu adalah anak-anaknya. Dia juga punya cara sendiri dalam mendidik anak-anaknya untuk menjadi pribadi yang terampil, sholeh, kreatif dan tidak terlalu memanjakan anak. Tapi juga memberikan kasih sayang yang tak terhingga.
Wanita Berpendidikan Tidak Akan Menyombongkan Dirinya Dihadapan Suami
Pernikahan bukanlah kompetisi antara suami dan istri dalam mencari nafkah atau memperkaya diri, tapi menyatukan 2 insan yang berbeda karakter dan sifat menjadi satu yang utuh. Jadi, bukan untuk menyombongkan diri didepan suami. Tujuan wanita menuntut ilmu hingga ke jenjang yang paling tinggi hanya untuk membahagiakan suami dan bekal mengurus anak-anaknya nanti.
Sehebat-hebatnya wanita cerdas mereka mengetahui bahwa suami adalah imam mereka dan segala perintahnya merupakan kewajiban. Seorang wanita cerdas dan berpendidikan tinggi akan lebih tawadhu’ kepada suami yang derajatnya lebih tinggi dan tidak akan berani membantah suami (selagi suami tidak menyruhnya untuk hal-hal keburukan).
(http://duapah.com/)