Kamu sudah berusaha keras selama ini. Semua yang terbayangkan dapat dilakoni sudah kamu jalani sepenuh hati. Namun tetap saja, kegagalan masih lebih sering menyapa. Sampai kamu bertanya — “Masih kurangkah usahamu sebagai manusia?”
Gagal, memang hal paling wajar yang kita alami sebagai manusia. Untukmu yang sedang merasa keberhasilan belum menghampiri, tolong bersabar sebentar lagi. Kesuksesan sesungguhnya sudah menanti.
Kegagalan bukanlah lawan dari kesuksesan. Justru darinya kamu belajar makna ketangguhan
Jika kamu sudah memulai perjuanganmu dalam meraih kesuksesan, artinya sudah tidak ada alasan lagi bagimu untuk berhenti meski kamu harus gagal dulu. Karena hal yang sudah kamu mulai harus kamu selesaikan. Tinggal tergantung seberapa besar kegigihan hatimu untuk tak menyerah dalam menyelesaikan episode yang akan kamu torehkan dalam sejarah hidupmu.
Kamu pun harus yakin bahwa potensi dirimu jauh lebih besar untuk bisa menghadapi kegagalan yang menghadang. Kerahkan semua potensi yang ada dalam dirimu itu. Kamu masih terlalu muda hanya untuk takut menghadapi kegagalan. Yakinkan pada diri sendiri bahwa kamu bukan pribadi yang mudah menyerah pada keadaan. Mulai sekarang, hapus kata menyerah dalam kamus hidupmu.
Dalam kegagalan kamu belajar makna kedewasaan. Berjuang untuk tidak menyerah — tanpa alasan
Kegagalan ibarat sebuah batu, ia bisa berperan menjadi dua hal. Yakni batu yang akan menjegalmu di tengah perjalanan hingga membuatmu terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, atau batu yang akan menjadi pijakanmu untuk melompat lebih tinggi.
Kedua pilihan itu adalah tergantung pada pola pikir apa yang kau sematkan dalam otakmu ketika mulai berjuang. Jika kamu menganggap kegagalan adalah momok yang harus dihindari, maka ia hanya akan menjadi batu yang akan terus menjegal jalanmu. Lalu ketika kamu jatuh, kamu merasa sudah terlalu sakit untuk bangkit kembali dan akhirnya memilih mengubur mimpi.
Namun beda cerita ketika kamu menganggap kegagalan adalah proses pendewasaan. Maka ia bisa menjadi batu tempat kamu berpijak agar bisa melompat lebih tinggi. Kegagalan seharusnya bisa membuatmu berintropeksi diri tentang hal apa yang kurang dalam usahamu menuju kesuksesan. Otomatis kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik, sebab pada akhirnya kamu harus berbenah diri agar kegagalan kemarin tak akan terulang kembali. Selanjutnya, kegagalan pun bisa menyulapmu menjadi pribadi yang tak mudah menyerah.
Satu yang pasti. Kegagalan itu bukan takdir. Hidupmu tak akan selamanya ada di titik nadir
Kegagalan bukan layaknya kelahiran dan kematian yang merupakan takdir dari Tuhan yang tak bisa diubah. Kehadiran kegagalan bahkan bisa diantisipasi sejak dini. Atau ketika sudah terlanjur terjadi, kemauan hatilah yang mampu memperbaiki. Persiapkan usahamu menuju kesuksesan sebaik mungkin.
Kamu hanya perlu untuk berjuang kembali, berpuluh-puluh kali lipat lebih keras untuk mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Keluar dari zona nyamanmu adalah salah satu cara untuk bisa mendorong dirimu berusaha puluhan bahkan ribuan kali. Siapa tahu ketika kamu keluar dari zona nyaman, kamu justru akan menemukan potensi dirimu yang lebih besar dari sebelumnya. Zona nyaman ada bukan untuk dipertahankan selamanya, melainkan untuk dilipatgandakan sebanyak kamu mampu.
Lewat gagal kamu akan mengerti. Satu-satunya yang bertanggung jawab atas kejatuhan dan keberhasilan adalah dirimu sendiri
Jangan pernah menyalahkan orang lain atas kegagalan yang kamu alami. Lebih baik belajar bertanggung jawab atas kegagalan yang kamu hadapi. Namun menyalahkan diri sendiri bukan berarti meragukan kemampuan diri. Ini waktunya kamu bangkit dan kembali intropeksi diri sendiri.
Mulailah kenali apa yang menjadi kelemahanmu dan upayakan agar kelemahanmu itu tak menjadi penghalang buatmu meraih kesuksesan. Sebab ketika kamu mampu mengenali kelemahan dirimu sendiri, kamu akan lebih bisa mengukur kemampuan dirimu dan menemukan cara untuk menghadapi kelemahanmu.
Kamu bisa gunakan kelebihan yang kamu miliki untuk menutupi kelemahanmu. Karena pada dasarnya manusia memang diciptakan dengan masing-masing kelebihan dan kelemahannya. Dengan mengelaborasi keduanya, kesuksesan tidak mustahil akan kamu raih.
Atau barangkali gagal adalah tanda bahwa Dia cinta. Agar kita makin dekat padaNya
Pada akhirnya, hanya kepada Yang Maha Memberi-lah kamu harus berserah diri. Karena segala peristiwa yang terjadi di hidupmu sudah diatur dalam skenario milik-Nya. Ketika semua usaha telah kamu perjuangkan, jangan pernah lupakan Dia yang selama ini memberimu kekuatan. Kalaupun Dia memberimu gagal, itu artinya Dia tahu potensimu lebih besar dari apa yang kamu kira. Sehingga ia menuntunmu untuk lebih mengembangkan potensi dengan kegagalan yang kamu terima. Jadi jangan pernah menyerah ya!