Asisten Deputi Perencanaan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Agus Wahyudi mengatakan kawasan jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura itu dilirik menjadi kawasan wisata syariah.
"Rencana ke depannya, akan menjadi salah satu kawasan wisata syariah. Tidak hanya dari segi makanan yang halal, tetapi juga fasilitas pendukung lainnya, termasuk sumber daya manusia. Sebab wisata syariah kini tengah menjadi tren di sejumlah negara," ujar Agus di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar Muslim menjadi daya tarik dalam mengembangkan wisata syariah. Selain itu, wisata syariah juga sedang populer di sejumlah negara, seperti Malaysia.
"Wisata syariah juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara yang penduduknya Muslim," ujar dia.
Sebelumnya, BPWS menggandeng pengelola Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) agar kawasan itu menjadi tempat wisata modern yang berkonsep syariah. Kawasan itu akan dikelola bersama dalam penataan kawasan pesisir pantai dan sejumlah atraksi menarik.
Agus mengatakan dibutuhkan investasi sekitar Rp220 triliun untuk mewujudkan kawasan wisata modern tersebut.
"Kami optimistis pengembangan kawasan ekonomi Suramadu ini akan banyak menarik investor, baik lokal maupun asing. Sebab potensi ekonomi dan prospek bisnis ke depan memang sangat menjanjikan," ujarnya.
Sejumlah infrastruktur dan fasilitas pengembangan kawasan ekonomi terpadu itu sendiri sudah mulai dibangun. Selain infrastruktur jalan, pemerintah juga akan membangun bandara. Diharapkan dengan pembangunan infrastruktur yang ada, investor baik untuk hunian, hotel, restoran dan lainya akan segera tertarik untuk menanamkan investasinya. (Antara/FC)