-->
Iklan

Kamis, 28 Januari 2016

Banyak Yang Belum Tahu : Mencuci dan Menyimpan Telur Di Kulkas Ternyata Berbahaya!!

Salah Kaprah Dalam Mengatasi Telur

Umumnya kita akan sangatlah jijik dengan telur mentah yang barusan dibeli karena pada cangkang telur umumnya didapati kotoran ayam. Terlebih bila mengingat bahwa telur itu keluar dari pantat ayam. Biasanya supaya awet kita akan memasukkan telur ke dalam kulkas atau lemari es. Juga, karena merasa jijik apabila kotoran ayamnya akan mencemari makanan lain di dalam kulkas, umumnya orang akan menyikat serta membersihkan telur dengan sabun sampai bersih baru menyimpannya dalam kulkas.

Akan tetapi, sebenarnya itu malah membuat telur sangatlah mudah tercemari bakteri. Cucilah telur serta langsung dimasak, bukan disimpan dalam kulkas.



Telur Mentah Mengandung “Protective Bloom”


“Protective Bloom” yaitu perlindungan alami yang Allah buat pada telur ayam untuk melindungi telur dari bakteri Salmonella. Susunan ini dapat yang melindungi anak ayam dalam telur dari terinfeksi bakteri Salmonella itu. Bila kita mencuci telur (telah dicuci sabun, disikat juga), pori-pori pada kulit telur menjadi terbuka, hingga rawan tercemar bakteri. Kita mungkin tidak bisa melihat pori-pori itu, namun dengan membersihkan kulit telur itu, akan mempermudah isi telur rentan terinfeksi bakteri Salmonella.

Bahkan, di Inggris serta Uni Eropa, mereka melarang telur yang sudah dicuci untuk dijual. Namun karena banyak orang-orang yang skeptis dengan telur yang ada kotoran ayam atau telur terlihat kotor, maka mereka membersihkan telur itu serta menyemprotnya lagi dengan susunan lain untuk menghambat bakteri masuk. Karenanya ada telur yang terlihat sangatlah bersih serta mengilap di supermarket.

Apakah bakteri Salmonella ini?

Salmonella adalah sejenis bakteri jahat yang terkadang ada di dalam makanan termasuk ayam, tomat, guacamole, kacang tanah, serta ada dalam makanan hewan. Habitat yang subur untuk bakteri itu yaitu di dalam usus hewan serta manusia yang bisa mengakibatkan keracunan makanan. Bila terkena penyakit yang dikarenakan oleh bakteri Salmonella itu, resikonya mungkin saja menyebabkan kematian. Meskipun demikian, kita dapat melindungi diri kita dari terserang infeksi dari bakteri jahat itu dengan menjaga kebersihan.

Dari manakah Bakteri Salmonella bersumber?

Bakteri Salmonella bersumber dari makanan yang berasal dari hewan seperti daging, susu, ayam, produk susu, telur sert makanan laut, juga beberapa jenis sayur serta buah-buahan. Oleh karenanya, kita tak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang setengah matang atau tak dimasak sepenuhnya.

Kelaziman mengonsumsi telur setengah matang yang sering menjadi menu sarapan di restoran-restoran adalah makanan yang kurang baik karena kemungkinan untuk tercemar bakteri Salmonella sangatlah tinggi serta itu dikhawatirkan akan mengakibatkan keracunan makanan pada pelanggan.

Memasak serta membersihkan bahan makanan dapat memberantas Salmonella?

Memasak dengan sempurna bisa membunuh bakteri Salmonella. Meskipun mencuci serta membersihkan buah adalah kebiasaan yang baik sebelum menyantapnya, hal ini tidak akan dapat memberantas Salmonella terlebih saat sedang mewabah. Bila ada peringatan dari kementerian kesehatan untuk tidak mengonsumsi sesuatu makanan yang berpotensi terkontaminasi, maka adalah lebih baik untuk tidak makan makanan itu baik dimasak atau tidak.

Jadi gunakan langsung telur yang telah dicuci, bukan simpan dalam lemari es dulu.

Hindarkan Telur Yang Pecah Serta Kotor

Bakteri dari kotoran ayam dari kulit telur bisa masuk lewat celah telur, bahkan walaupun retakannya terlihat tidak signifikan. Sangatlah bahaya apabila bakteri itu telah masuk ke dalam telur. Infeksi penyakit akan bisa jadi sangatlah parah. Jadi, telur yang terlihat retak memanglah tidak boleh digunakan walaupun terlihat baik-baik saja.

Bagaimana memilih serta menyimpan telur?

Pilih telur yang utuh serta tidak retak.
  1. Hindari membeli telur yang tidak ada tanggal kedaluwarsanya, kecuali Anda yakin bahwa penjual selalu membeli telur-telur yang masih segar.
  2. Telur yang lebih besar mempunyai kulit yang lebih tipis dibandingkan telur kecil. Jadi, kulit telur yang tipis lebih besar peluang untuk retak serta rentan terhadap bakteri.
  3. Bila ada telur yang kotor serta retak, mencucinya pun tidak membuatnya lebih aman. Lebih aman dibuang.
  4. Jangan membersihkan telur serta menyimpannya. Apabila telur dicuci, langsung gunakan serta dimasak. Karena kulit telur yang dicuci tidak hanya hilang lapisan Protective Bloom-nya, tetapi juga pori-pori pada kulit telur jadi lembab, hingga bakteri lebih suka di sana.
  5. Simpan telur dalam wadah, tanpa dicuci serta simpan dalam lemari es. Pastikan semua makanan yang ada pada lemari es harus ditutup rapat.
  6. Karena kulit telur berpori-pori halus, makanan yang kuat baunya (misalnya durian) bisa mencemari telur. Karenanya lebih aman letakkan telur dalam wadah aslinya.
  7. Alasan mengapa menempatkan telur dalam wadah aslinya yaitu ada tanggal “best before” pada wadah itu. Tanpa wadah aslinya, kita tidak tahu tanggal kadaluarsa telur-telur itu.
  8. Tanda tanggal “best before”/kadaluarsa yang tercantum pada paket telur ini berarti baik dalam kondisi telur ini disimpan dalam lemari es. Apabila tidak menyimpannya dalam lemari es, sebaiknya digunakan lebih awal dari tanggal kadaluarsanya.
  9. Simpan telur di bagian dalam lemari es, bukan di sisi pintu lemari es. Karena pintu akan sering dibuka-tutup, maka akan ada banyak pergantian suhu disitu. Itu tidak bagus untuk telur.
Refrensi : pintarin.com

Previous
Next Post »