Daripada berpotensi cerai saat menikah, lebih baik kenali betul calon suami Anda selama masa-masa pacaran. Kalau calon suami menunjukkan attitude (perilaku) kurang simpatik, pertimbangkan lagi secara matang rencana menikah dengannya. Lantas apa ciri-ciri calon suami yang kurang bagus untuk dinikahi?
ANDA tak akan pernah benar-benar mengenal pribadi seseorang sampai Anda menghabiskan waktu cukup lama bersamanya. Akan tetapi, dari hal-hal simpel seperti berikut, Anda akan tahu bahwa ia memiliki masalah dengannya. Hati-hati, bila tidak berubah, ia tak akan pernah bisa membahagiakan Anda. Berikut ini ciri-ciri lelaki yang kurang ideal dijadikan calon suami:
- Terlalu Terobsesi pada Ibunya
Pasti menyenangkan melihat pria yang tampak sangat mencintai ibunya. Namun jika si dia selalu tunduk pada ibunya, dan meminta jawaban atas segala persoalan yang dihadapinya, Anda tak akan tampak berarti di mata ibunya.
Sebaliknya, bila si dia sangat membenci ibunya, dan selalu mengutarakan keburukan-keburukan ibunya, maka Anda pun tak akan tenang di sampingnya. Bayang-bayang sang ibu akan terus ada di antara Anda berdua, membuatnya tak bisa berfokus pada kebahagiaan Anda berdua.
- Ingin selalu dikagumi
Memuja suami bisa menjadi salah satu cara agar ia selalu merasa puas atau merasa tetap hebat di mata pasangannya. Akan tetapi bila ia masih mengharapkan pujian atau pandangan kagum dari orang lain, dan berusaha mendapatkannya dengan tebar pesona melalui e-mail, acara-acara kantor, di mal, dengan waitress di restoran, pasti ada yang tak beres dengannya. Anda akan merasa, apa pun yang Anda lakukan, tak pernah akan memuaskannya.
- Tak pernah mengajak Anda memasuki lingkungan pergaulannya
Anda mengamati bahwa ia sering mengirim e-mail, SMS, atau pamitan untuk menemui teman-temannya. Namun, Anda tak pernah diajak menemui mereka.
Ia mungkin tidak sedang menyembunyikan sesuatu atau sedang berselingkuh. Namun dengan membagi-bagi kehidupannya seperti itu, tandanya ia tak siap berbagi hidupnya dengan Anda. Kemungkinan lain, ia malu menunjukkan siapa Anda, atau ia malu menunjukkan siapa teman-temannya kepada Anda.
- Membenci pekerjaannya
Boleh dibilang waktu produktif kita dihabiskan di kantor. Orang boleh saja sedikit tak puas dengan kehidupan kerjanya. Namun, pria yang benar-benar payah dalam menjalani pekerjaannya akan menyedihkan pula dalam kehidupannya di luar kantor. Anda perlu menemui seseorang yang selalu menyukai apa yang dilakukannya.
Bila si dia tidak menyukai pekerjaannya, maka seharusnya ia segera mencari pekerjaan lain dan berhenti berkeluh kesah dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Bayangkan bagaimana jika Anda berdua sedang menghadapi masalah, dan ia tidak melakukan apa pun kecuali berkeluh kesah?
- Tak percaya Anda memilihnya
Pada awalnya, segala puja dan puji yang dilontarkannya tentang Anda membuat Anda berbunga-bunga dan merasa tersanjung. Ia mengutarakan betapa ia tidak mempercayai bahwa Anda akan tertarik kepada pria seperti dia, sosok yang ia gambarkan sendiri sebagai loser.
Ia akan mengekor Anda ke sana kemari atau selalu menuruti kehendak Anda, hanya karena ia takut kehilangan Anda. Hal ini terus terjadi sampai akhirnya Anda mulai percaya bahwa ia memang payah.
- Tak bisa lepas dari teman-temannya
Semua orang pasti butuh "me time", tak terkecuali pria. Maka dari itu, Anda pun memberi kebebasan kepadanya untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Sayangnya, ia sering sekali mengorbankan janji pertemuan denganAnda karena tak bisa meninggalkan teman-temannya itu.
Soalnya, ia selalu merasa akan ketinggalan sesuatu bila tidak muncul dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan teman-temannya. Sebaliknya, ia tak keberatan kehilangan quality time-nya bersama Anda.