Pagi yang dingin pun terasa hangat ketika kau menyapa “ Selamat Pagi..! “. Hanya sepenggal kata yang masuk dalam pesan di ponsel ku. Tapi entah kenapa ada rasa hangat yang masuk dalam hati ini, seperti segelas kopi panas yang bisa memberikan senyuman di pagi hari. Apa maksud dan tujuanmu sebenarnya aku tidak tau, apakah hanya sekedar menyapa seperti teman biasa atau ada maksud yang lain.
Kita sudah lama saling mengenal, menyapa, dan sedikit canda tawa pada saat kita bertemu. Awalnya merasa biasa saja, tapi kenapa sekarang aku mulai terbiasa dengan dirimu. Sengaja ku ganggu dengan alasan bosan supaya bisa berkomunikasi dengan mu. Dan kau pun memulai dengan candaan-candaan khas dari dirimu. Sehingga aku selalu berdoa agar malam ini lebih panjang dari malam-malam biasanya.
Sekarang kau mulai menjauh, entah karena kesibukan kuliah yang begitu berat atau ada seseorang yang menggantikan posisi ku. Aku puntidak mau berprasangka buruk pada mu, ku anggap semua yang kita jalani tak hayal sebagai seorang sahabat. Menyapa karena bukan karena ada hati yang tulus dari mu untuk menyapa, tawa yang pernah kita lukis bersama hanya sekedar cada lawak di televisi. Akan berakhir ketika sudah waktunya dan tidaka akan pernah abadi.
Sengaja malam itu aku telfon dirimu, bukan hanya sekedar menanyakan kabar yang sudah lama tidak aku dengar. Tapi ada rasa rindu yang ingin tersampaikan tapi tidak bisa aku katakan pada. Panjang lebar kita berbibincang, dan akhirnya kau mulai jujur ada seseorang yang mengisi hatimu dan itu bukan aku. Sebenarnya rasanya sangat pahit dan perih, tapi aku tidak mau terlihat lemah oleh mu. Apa lagi wanita yang kau sebutkan adalah salah satu teman dekat ku. Sehingga aku tida tau harus bahagia atau bersedih mendengan kejujuran dari mu.
Sejak saat itu aku lah orang yang selalu mendukungmu, walau harus dengan air mata. Tidak ada yang salah, jadi tidak ada yang harus meminta maaf. Ini salah ku, yang terlalu mudah untuk jatuh cinta. Untuk mu yang pernah menorehkan kisah manis, jaga dia dengan baik dan jangan sekali-kali ada niatan untuk meninggalkan karena seseorang yang terlihat manis. Berbahagia lah, Aku Tidak Baik-baik saja.
(jombloin.com)